Pemuda pengangguran
intelektual yang memiliki hobbi nan tidak
jelas ini sedang menempuh pendidikan Strata satu atau mahasiswa program (paksa)
sarjana di jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Riau, semester banyak. Walaupun tertatih-tatih menyelesaikan kuliah
S1, pemuda musang (Siang lalok malam batanggang) ini terus memimpikan untuk
melanjutkan studi paska sarjana. Tidak tanggung-tanggung, dia bahkan
bercita-cita melanjutkan S2 ke luar negeri walaupun dia tau (semua orang juga
tau), selain bahasa Minang dan Bahasa Indonesia (yang logatnya apabila didengar
oleh orang melayu akan membuat dia dikira orang Batak), ia tidak menguasai satu
pun bahasa asing walaupun hanya sekedar percakapan sehari-hari berbahasa
Inggris. Mau keluar negeri tanpa menguasai (minimal) Bahasa Inggris? Hahahaha
Pemuda yang senantiasa berbahasa Minang dengan orang Minang yang dijumpainya di manapun ini mengisi waktu luang dengan tidur dan malas-malasan. sesekali si pecinta masakan nyokap ini meluangkan waktu untuk membaca buku-buku tentang lingkungan hidup, sejarah, hukum, autobiografi hingga komik. Anak lelaki yang gampang suntuk ini juga lebih banyak mengasah pola pikirnya dengan hal-hal yang jauh dari kewajibannya sebagai mahasiswa. Bukan memikirkan teori perkuliahan, konspirasi, filsafat ataupun matematika yang akan membuat ARUS PENDEK di dalam kepalanya , dia lebih suka hibernasi.
Tidak hanya
temperamental, Wanda yang mengekstrak sifat iri menjadi motivasi bagi dirinyasendiri acap kali kesusahan karena tidak mau kalah sebab ia selalu
menggunakan prinsip “kalau orang bisa, aku juga bisa”, sehingga ia selalu
saja ngotot memaksakan diri untuk melakukan hal-hal yang ia mau, padahal jiwa
dan raga ini sebenarnya sudah mau menyerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar